RABU CETUS
Rabu Cetus SDN 8 Penanae Kota Bima
Cerita dalam tari Yang Berjudul "Lopi Penge". Tari Lopi penge mengisahkan hubungan antara Putri Raja Bima dengan putra mahkota Raja Gowa. Lopi adalah perahu atau Biduk, sedangkan penge ibarat seseorang yang kangen dan rindu. Jadi lopi penge adalah Biduk yang selalu rindu. Gerakan tarian ini didominasi dengan gerakan yang aktif seperti sebuah Biduk yang selalu ingin berlabuh. tarian ini dimainkan oleh enam orang penari perempuan yaitu sebagai dayang - dayang istana. Tarian ini adalah tarian kreasi baru yang diangkat dari Cerita zaman dulu pada saat itu untuk menyampaikan isi hati kepada seorang putri. Seorang lelaki harus menempuh berbagai macam cara dalam sebuah cerita bahwa Putri Raja Gowa atau Makassar menaruh cinta terhadap Putri Raja Bima. Namun cintanya ditolak oleh Raja Gowa dia menggunakan hati Putri Raja. Akhirnya Putri Raja Bima kesurupan. Maka dalam kesurupan itulah masuklah lagu Lopi Penge, sehingga Putri Raja Bima takluk di tangan Putra Raja Gowa. Akhirnya Putra Raja Gowa memboyong Putri Raja Bima menuju Makassar dengan diiringi lagu selama Lao atau selamat tinggal. Ketika Putri Raja Bima kesurupan bunyi serunai berbentuk dan dilantunkan Senandung Lopi penge. Demikian sinopsis tentang Lopi penge yang dibacakan oleh Anakda Rahmat Hidayat. Selain Cerita Dalam Lagu yg berjudul Lopi penge yang diringi tarian oleh Kelas IV terdapat juga sebuah puisi yang dibacakan oleh anakda M. Agam Alfatir dengan judul "IBU".
Demikian Kegiatan cetus kami Di SDN 8 Penanae Kota Bima